DIPATOK SEHARGA 150 RIBU PER KILOGRAM, DURIAN INI DISEBUT SEBAGAI DURIAN TERBESAR DI SUMATERA BARAT

Senin, 09 Maret 2020 M - 14 Rajab 1441 H
Reporter: Isfho Youse

Di kebun Durian Bawor - Sipingai
HawaaliyNews, Lima Puluh Kota - Sempat viral di media sosial, disebut sebagai durian terbesar di Sumatera Barat, durian Bawor ini menjadi incaran berbagai kalangan mulai dari masyarakat biasa sampai pengusaha.

Ahad (08/03/2020) bakda 'Ashar rekan media menjumpai Ike Rismen petani durian Bawor tersebut di Jorong Sipingai kenagarian Tujuah Koto Talago, kecamatan Guguak, kab. Lima Puluh Kota Sumatera Barat.

Kebun durian premium jenis bawor terserbut berjarak sekitar 30 KM dari kota Payakumbuh arah ke Barat (mudiak). Kebun seluas 1 hektar itu terletak di atas perbukitan Sipingai dengan suasana pemandangan yang indah.

Karena viral, banyaklah orang yang berkunjung melihat langsung ke kebun durian tersebut, mulai dari masyarakat biasa, pengusaha sampai Balitbun pusat, bahkan juga ada pengunjung dari Malaysia.

Durian tersebut dipatok seharga 150 Ribu per kilogram dengan bobot seberat 8 sampai 10 kilogram perbuahnya. Durian ini disebut sebagai durian terbesar dan termahal di Sumatera Barat.

Kepada awak media Ike Rismen pemilik kebun durian itu mengatakan "durian ini mulai ditanam sekitar 6 tahun yang lalu, waktu itu permintaan durian dari luar Lima Puluh Kota sangat tinggi sedangkan stok yang ada tidak mencukupi, maka saya buatlah kebun durian di sini."

"Pada saat penanaman bibit durian ini saya kerap dicaci dan dibilang tidak waras oleh orang sekitar karena berkebun durian di tengah-tengah hutan lebat,  dan durian yang saya tanam ini pun tidak pula varietas biasa yang ada di daerah kita. Tidak sedikit masyarakat dan warga sekitar yang menganggap saya gila tetapi saya pantang menyerah, cacian itu saya jadikan sebagai motivasi untuk selalu berjuang" tutur Ike warga Jopang Manganti itu.

Sehari-hari Ike Rismen adalah peternak ayam petelur. 1.000 batang bibit durian Bawor langsung ia beli di Banyumas Jawa Tengah namun hanya sekitar 150 batang saja yang tumbuh. Selama 6 tahun terakhir ia sudah mengeluarkan kocek lebih dari seratus juta rupiah untuk biaya kebun durian tersebut,  mulai dari pembelian bibit, biaya tanam, pupuk dan biaya perawatan.

Pekan depan pada Ahad, 15 Maret 2020 akan di lakukan panen pertama kebun duriannya yang akan dihadiri oleh masyarakat sekitar dan Komunitas Durian Lamak Sumatera Barat, diperkirakan 40 orang bakal hadir di sana.

Sekarang Ike juga sudah menyiapkan lahan baru kurang lebih seluas 15 Hektar untuk berkebun durian Bawor.

Ike selalu mengkampanyekan kepada warga untuk bisa bertanam durian dan alpokat agar Lima Puluh Kota bisa menjadi sentra buah Durian dan Alpulat terbesar di Sumatera Barat.

 "Sampai saat ini kebun saya belum ada mendapat pembinaan dari Dinas Pertanian dan saya berharap semoga pemerintah lebih memperhatikan para petani durian terutama durian premium ini" harapnya".*Youse - HN 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama